
Robantv.co.id|Batang – Di tengah arus modernisasi, keris tetap menjadi pusaka yang sarat makna bagi masyarakat Indonesia. Lebih dari sekadar senjata tajam, keris adalah manifestasi filosofi mendalam yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritualitas.
“Keris itu bukan hanya soal bentuk dan pamornya, tapi juga tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ujar Ki Seno Nugroho, seorang empu keris dari Yogyakarta, saat ditemui di bengkel kerjanya, Selasa (14/10/2025). “Setiap lekuk, setiap motif, punya cerita dan makna tersendiri.”

Simbol Kekuatan dan Identitas
Sejak zaman kerajaan, keris telah menjadi simbol kekuatan dan kekuasaan. Para raja dan bangsawan menggunakan keris sebagai lambang legitimasi kekuasaan mereka. Namun, lebih dari itu, keris juga menjadi identitas diri. Setiap keris memiliki pamor (motif) yang unik, mencerminkan karakter dan kepribadian pemiliknya.
“Pamor itu seperti sidik jari, tidak ada yang sama persis,” jelas Ki Seno. “Ada pamor yang dipercaya membawa rezeki, ada yang melindungi dari bahaya, ada juga yang meningkatkan wibawa.”
Dimensi Spiritual
Bagi sebagian masyarakat, keris juga memiliki dimensi spiritual. Keris dipercaya memiliki “isi” atau kekuatan gaib yang bisa memberikan perlindungan atau keberuntungan. Proses pembuatan keris pun tidak hanya melibatkan keterampilan teknis, tetapi juga ritual dan doa-doa.
“Keris itu dibuat dengan hati dan spiritualitas,” kata Ki Seno. “Empu harus dalam keadaan bersih dan fokus saat membuat keris, agar energi positif bisa tersalurkan ke dalam keris.”
Keseimbangan dan Harmoni
Filosofi keris juga mengajarkan tentang keseimbangan dan harmoni. Keris melambangkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan spiritual. Pemilik keris diharapkan bisa menjaga harmoni antara dirinya, alam, dan Tuhan.
“Keris itu pengingat untuk selalu menjaga keseimbangan dalam hidup,” tutur Ki Seno. “Keseimbangan antara duniawi dan spiritual, antara hak dan kewajiban.”
Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan
Di tengah gempuran budaya asing, keris tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama melestarikan keris sebagai warisan leluhur yang tak ternilai harganya.
“Keris itu bukan sekadar benda mati, tapi juga cermin sejarah dan identitas kita,” pungkas Ki Seno. “Kita harus menjaga dan melestarikan keris agar generasi mendatang tetap bisa mengenal dan menghargai warisan budaya ini.”
Dengan memahami filosofi keris, kita tidak hanya menghargai seni dan keindahan fisiknya, tetapi juga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Keris adalah simbol peradaban yang terus hidup dan relevan hingga kini.