ROBANTV.CO.ID | JAKARTA – Pertamina Patra Niaga resmi memblokir sekitar 394 ribu nomor kendaraan dari sistem pembelian BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar. Pemblokiran ini dilakukan setelah ditemukannya pola transaksi yang dianggap tidak wajar dan berpotensi merugikan penyaluran subsidi pemerintah.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa penggunaan teknologi digital menjadi kunci dalam mendeteksi penyimpangan. Melalui sistem pencatatan otomatis, kendaraan yang membeli BBM bersubsidi dalam jumlah tidak wajar dapat terdeteksi dan langsung diblokir.
Langkah ini sejalan dengan implementasi Subsidi Tepat, program digitalisasi pembelian BBM menggunakan QR Code. Sistem QR memungkinkan transaksi tercatat secara real time, sehingga penyalahgunaan bisa dicegah.
Selain memblokir kendaraan, Pertamina juga melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU sepanjang 2025. Upaya ini bertujuan meningkatkan integritas dan akurasi distribusi BBM subsidi di seluruh Indonesia.
Hasilnya cukup signifikan. Hingga Oktober 2025, konsumsi Solar tercatat di bawah kuota nasional, sementara penggunaan Pertalite juga turun sekitar 10% di bawah target. Data ini menunjukkan bahwa pengawasan berbasis digital mulai memberikan dampak nyata terhadap efisiensi subsidi energi.
Dengan sistem pengawasan yang semakin ketat, pemerintah berharap distribusi BBM bersubsidi dapat lebih tepat sasaran, mengurangi potensi kecurangan, dan memastikan masyarakat yang benar-benar berhak dapat menikmati manfaatnya. (*)


Komentar