Polri
Beranda / Polri / Operasi Zebra 2025 Dimulai Serentak: Edukasi Pengendara Jadi Fokus Utama‎

Operasi Zebra 2025 Dimulai Serentak: Edukasi Pengendara Jadi Fokus Utama‎

Zebra

ROBANTV.CO.ID | JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia resmi menggelar Operasi Zebra 2025 secara serentak di seluruh tanah air mulai hari ini hingga 30 November mendatang. Operasi yang berlangsung selama dua pekan ini menargetkan peningkatan disiplin berlalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan yang cenderung naik menuju musim libur akhir tahun.

‎Kepala Korlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pelaksanaan Operasi Zebra tahun ini menitikberatkan pada edukasi, bukan sekadar penindakan. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa tertib lalu lintas bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi semua pengguna jalan,” ujarnya saat apel peluncuran di Jakarta.

‎Pendekatan Humanis, Bukan Hanya Tilang
‎Berbeda dari operasi serupa beberapa tahun sebelumnya, polisi di lapangan diminta menerapkan pendekatan persuasif. Petugas akan memberikan teguran dan edukasi langsung kepada pelanggar, termasuk pengemudi ojek daring yang kerap melanggar karena mengejar waktu.

‎Kasatlantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Rudi Hartanto menjelaskan bahwa edukasi lebih diprioritaskan. “Kami ingatkan pengendara mengenai helm SNI, pentingnya sabuk pengaman, dan bahaya menggunakan ponsel saat berkendara. Tilang tetap ada, tetapi bukan tujuan utama,” katanya.

‎Selain itu, balap liar kembali menjadi fokus pengawasan, terutama di titik-titik yang selama ini menjadi arena ajang kecepatan anak muda.

‎Pejalan Kaki Jadi Prioritas
‎Korlantas Polri juga menempatkan perlindungan pejalan kaki sebagai perhatian khusus. Irjen Agus menyebut mereka sebagai kelompok paling rentan saat berada di jalan raya.

‎“Pejalan kaki sering terabaikan, padahal mereka harusnya paling dilindungi. Kami akan meningkatkan penjagaan di zebra cross, sekolah, dan kawasan pemukiman,” katanya.

‎Respons Masyarakat
‎Di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa pengendara mengaku mendukung pelaksanaan Operasi Zebra. Rani (28), pegawai swasta, mengatakan pendekatan edukatif lebih diterima masyarakat.
‎“Kalau polisi langsung menilang, orang biasanya defensif. Tapi kalau dijelaskan baik-baik, kita jadi lebih paham,” ucapnya.

‎Sementara itu, pengemudi ojek online bernama Dimas (34) berharap operasi ini dilakukan konsisten. “Selama ini banyak yang ngebut atau lawan arus. Kalau edukasinya jalan, mungkin bisa lebih tertib,” ujarnya.

‎Catatan Pengamat: Edukasi Harus Konsisten
‎Pengamat transportasi Universitas Indonesia, Gede Pratama, menilai Operasi Zebra akan efektif jika dibarengi kampanye keselamatan yang berkelanjutan.

‎“Edukasi dua minggu tidak cukup jika tidak ada tindak lanjut. Tetapi jika operasi ini memperkuat kebiasaan tertib, dampaknya bisa signifikan,” katanya. Ia menambah bahwa sekitar 60% kecelakaan di Indonesia dipicu oleh pelanggaran sederhana seperti tidak menjaga jarak atau melanggar marka jalan.

‎Ukuran Keberhasilan: Bukan Jumlah Tilang
‎Korlantas Polri menegaskan indikator keberhasilan operasi bukan lagi jumlah surat tilang, melainkan meningkatnya kepatuhan publik dan turunnya kecelakaan. Polisi daerah diminta rutin melaporkan kondisi lalu lintas harian untuk memantau hasil operasi.

‎Dengan pendekatan humanis dan penekanan pada edukasi, Operasi Zebra 2025 diharapkan dapat menciptakan budaya tertib berlalu lintas yang lebih kuat di seluruh Indonesia. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Profil | Redaksi | Pedoman Media Siber | Perlindungan Profesi Wartawan| Kode Etik Jurnalistik| Kebijakan Privasi