
Robantv.co.id|Pemalang – Di sudut terpencil Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, asa warga Dukuh Planjan terkubur dalam pilunya jalan desa yang tak tersentuh pembangunan selama 14 tahun. Penantian panjang ini menjelma menjadi jeritan keadilan yang menggema, menuntut perhatian dari para penguasa.
Dengan nada getir, seorang warga Planjan yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengungkapkan kekecewaannya. “Kami hanya ingin keadilan pembangunan. Sudah 14 tahun jalan ini dibiarkan rusak, padahal di sini ada sekitar 50 rumah. Kami juga warga Desa Mendelem yang berhak menikmati pembangunan,” ujarnya, mencerminkan kepedihan mendalam yang dirasakan seluruh warga.
Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi kehidupan, justru menjadi penghalang utama bagi aktivitas sehari-hari. Saat musim hujan tiba, jalan berubah menjadi kubangan lumpur yang licin dan berbahaya, menyulitkan akses bagi pelajar, petani, dan seluruh warga. Keterlambatan pembangunan ini bukan hanya sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga simbol ketidakadilan yang merongrong kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Warga Planjan berharap agar pemerintah desa membuka mata dan hati, tidak hanya fokus pada pembangunan di pusat desa, tetapi juga memperhatikan wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan. “Pemerataan pembangunan itu seharusnya dirasakan semua warga, bukan hanya segelintir orang saja,” tegas seorang warga setempat.
Kini, harapan besar tertumpu pada pundak pemerintah desa agar segera merealisasikan program pembangunan yang benar-benar menyentuh Dukuh Planjan. Jika jeritan ini terus diabaikan, bukan tidak mungkin ketidakpercayaan masyarakat akan semakin mengakar, mengancam stabilitas dan harmoni desa. (M.Sulton)