Politik Regional Sosial
Beranda / Sosial / Ekskavator Ratakan Rumah Sahroni di Kebon Bawang Usai Jadi Korban Penjarahan‎

Ekskavator Ratakan Rumah Sahroni di Kebon Bawang Usai Jadi Korban Penjarahan‎

1763276083397

ROBANTV.CO.ID | JAKARTA – Ahmad Sahroni, anggota DPR RI dari Fraksi NasDem yang saat ini nonaktif, memutuskan untuk merobohkan rumahnya yang terletak di kawasan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Keputusan ini diambil setelah rumah tersebut menjadi sasaran penjarahan pada Agustus 2025 lalu.

‎Seperti dilansir dari detik.com pada Jumat (14/11), sebuah ekskavator terlihat menghancurkan bagian depan rumah Sahroni. Puing-puing bangunan berserakan di sekitar lokasi selama proses pembongkaran berlangsung.

‎Rumah tersebut rencananya akan diratakan dengan tanah. Sebelum proses perobohan dimulai, Sahroni menggelar pengajian bersama warga sekitar, sekaligus berbagi cerita mengenai pengalaman pahit saat rumahnya menjadi korban penjarahan.

‎Rumah Sahroni menjadi salah satu target massa penjarah pada akhir Agustus lalu. Massa yang tidak dikenal melakukan perusakan dan penjarahan, mengambil berbagai barang berharga milik Bendahara Umum Partai NasDem tersebut.

‎Saat kejadian penjarahan berlangsung, Sahroni berada di dalam rumah. Ia terpaksa bersembunyi di lantai atas rumahnya. Bahkan, Sahroni sempat berpapasan dengan pelaku penjarahan saat berada di kamar mandi di lantai atas.

‎Menurut informasi yang diperoleh, Sahroni berencana membangun kembali rumahnya di lokasi yang sama.

‎Puluhan pekerja dikerahkan untuk membongkar rumah tersebut. Sebagian pekerja terlihat mengumpulkan besi-besi bekas, membersihkan puing-puing bangunan di jalan, serta menyiram air untuk mengurangi debu yang beterbangan.

‎Tampak tiga unit dump truck berada di lokasi. Truk-truk tersebut digunakan untuk mengangkut puing-puing bangunan agar segera dibuang.

‎”Estimasi biaya pembongkaran ini kurang lebih sekitar Rp 250 juta. Biaya tersebut sudah termasuk biaya alat berat, operasional, upah pekerja, biaya transportasi, dan biaya pengangkutan puing-puing,” ungkap Abdullah, salah seorang yang bertanggung jawab dalam proses pembongkaran.

‎Abdullah menjelaskan bahwa angka tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan luas bangunan yang mencapai 400 meter persegi. Selain itu, biaya tersebut juga dihitung berdasarkan estimasi waktu pengerjaan pembongkaran selama dua minggu.

‎”Iya, Rp 250 juta itu untuk waktu 2 minggu. Luas bangunannya sekitar 400 meter persegi, dengan tinggi 12 meter atau 3 lantai,” jelasnya.

‎Lebih lanjut, Abdullah menyebutkan bahwa proses pembongkaran rumah Sahroni sebenarnya dapat dilakukan dengan cepat. Namun, karena lokasi rumah berada di kawasan permukiman padat penduduk, proses pembongkaran dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada rumah-rumah tetangga di sekitarnya.

‎Abdullah menambahkan bahwa timnya hanya bertugas untuk membongkar rumah Sahroni. Setelah rumah dibongkar sepenuhnya dan puing-puing diangkut, pekerjaan pembangunan rumah akan dilanjutkan oleh tim kontraktor yang telah ditunjuk.

‎”Kami hanya ditugaskan untuk membongkar rumah saja, sedangkan untuk pembangunannya akan dilakukan oleh kontraktor lain,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Profil | Redaksi | Pedoman Media Siber | Perlindungan Profesi Wartawan| Kode Etik Jurnalistik| Kebijakan Privasi