Robantv.co.id I Batang – Bencana alam longsor disertai banjir bandang yang menimpa warga di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah turut mengundang kepedulian semua pihak tak terkecuali organisasi masyarakat (Ormas) Rifaiyah.
Sedikitnya sampai dengan saat ini, Sabtu (25/1/2025) berdasarkan data dari posko penanganan bencana di Petungkriyono, total sudah 25 korban meninggal dunia yang telah berhasil ditemukan oleh tim gabungan.
Pimpinan Daerah Rifaiyah Kabupaten Batang Jawa Tengah mengundang semua relawan baik dari pemuda Rifaiyah yang tergabung dalam Angkatan Muda Rifaiyah (AMRI), UmmahaturRifaiyah (UMRI) Barisan AMRI Nusantara (BARANUSA) untuk serta dalam kegiatan kerja bakti di lokasi yang terdampak di Kecamatan Kedungwuni dan Wonopringgo Pekalongan.
“Kami tergerak dan terpanggil untuk turut serta membantu meringankan beban warga terdampak banjir, salah satunya kerja bakti hari kemarin. Ada tiga titik yang jadi konsentrasi kami dalam kegiatan kerja bakti di Paesan, Madukaran dan Sibetok,” ujar Ketua PD Rifaiyah Batang, H. Nur Khamid kepada Roban TV, Sabtu (25/1/2025).
Menurutnya, relawan Rifaiyah yang tergabung dalam BARANUSA pada hari H atau hari Senin, 20 Januari 2025 juga sudah terjun ke lokasi terdampak di Petungkriyono. Mereka berbaur dengan relawan dari berbagai ormas lain, TNI dan Polri.
Dalam kesempatan terpisah, Kasubsi Penmas Si Humas Polres Pekalongan Iptu Suwarti, S.H. mengatakan hari ini, Sabtu 25 Januari 2025, petugas gabungan kembali menemukan 2 korban longsor.
“Sehingga korban yang ditemukan sampai saat ini sebanyak 25 korban dalam keadaan meninggal,” kata Kasubsi Penmas Iptu Suwarti, S.H.
Berdasarkan keterangannya, kedua korban yang ditemukan teridentifikasi atas nama Tigar Hapriyanto warga Denasri Kulon Kabupaten Batang dan M Nasrullah Amin ( 39 ) warga Kradenan Kecamatan Buaran, Pekalongan. Kkorban ditemukan dalam satu titik bersebelahan yang berlokasi di lokasi longsoran Kafe Allo.
Aparat Gabungan Hentikan Sementara Pencarian Korban Longsor Pekalongan
“Titik lokasi kedua korban sebenarnya sudah ditemukan pada Jumat (24/01/2025), namun karena posisinya terhimpit batu dan cuaca juga mulai hujan, maka evakuasi jenazah dilakukan hari ini,” kata Iptu Warti.
Selain pencarian korban yang terus dilakukan, Kasubsi Penmas mengungkapkan, petugas juga melakukan pembukaan akses jalur yang dibantu oleh alat berat.
“Jalur jalan menuju Kecamatan Petungkriyono terputus dan hanya sampai di Dukuh Tembelan Desa Kayupuring, sedangkan ke arah Desa Kasimpar maupun pusat Kecamatan Petungkriyono belum bisa diakses, jalur jalan yang bisa dilalui melalui Jalur Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara,” ungkapnya. (Hamdi)