Regional
Beranda / Regional / Tanahbaya Kondusif: Permintaan Maaf Perangkat Desa Diterima, Polemik WhatsApp Berakhir Damai

Tanahbaya Kondusif: Permintaan Maaf Perangkat Desa Diterima, Polemik WhatsApp Berakhir Damai

IMG 20251112 140250



Robantv.co.id|Tanahbaya – Salah seorang perangkat Desa Tanahbaya menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf secara terbuka setelah komentarnya di aplikasi WhatsApp memicu reaksi keras dari kalangan wartawan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

‎Komentar yang menjadi polemik tersebut berbunyi: “Wartawan kr LSM kucluk ora ngerti tp sok tau.. omongane janji njeplak.”

‎Pernyataan tersebut kemudian menyebar luas di berbagai grup percakapan dan dianggap merendahkan profesi wartawan serta aktivis LSM yang selama ini menjalankan fungsi kontrol sosial. Akibatnya, sejumlah organisasi sempat berencana menggelar aksi demonstrasi di Balai Desa Tanahbaya sebagai bentuk protes dan menuntut klarifikasi atas ucapan tersebut.

‎Namun, ketegangan mereda setelah perangkat desa yang bersangkutan membuat dan menyebarkan video permohonan maaf secara terbuka. Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghina siapa pun dan bahwa telah terjadi kesalahpahaman atas kata yang ditulisnya.

‎”Kepada wartawan yang saya hormati, saya memohon maaf dengan setulus-tulusnya atas ucapan saya. Sebetulnya saya tidak berniat menyebut ‘kucluk’, tapi ‘ngucluk’, karena artinya berbeda di tiap wilayah. Kalau ‘ngucluk’ itu seperti ngoyo, terlalu cepat membuat kesimpulan. Tapi apa pun itu, saya memohon maaf yang setulus-tulusnya dan semoga permohonan maaf saya diterima,” ujarnya dalam video klarifikasi.

‎Menanggapi hal ini, Ketua LSM Naga Hitam Pemalang, Surino, menyatakan bahwa pihaknya menerima permintaan maaf tersebut dan memutuskan untuk membatalkan rencana aksi yang sebelumnya telah direncanakan.

‎”Ya, persoalan ini memang sempat membuat geram teman-teman LSM dan wartawan. Kami berencana melakukan aksi untuk menuntut permohonan maaf. Alhamdulillah, yang bersangkutan telah melakukan permohonan maaf secara terbuka. Artinya, tuntutan kami telah dipenuhi sebelum aksi, sehingga kami membatalkan aksi yang rencananya akan digelar Jumat mendatang,” kata Surino.

‎Dengan adanya klarifikasi dan sikap terbuka dari kedua belah pihak, situasi di Desa Tanahbaya berangsur kondusif. LSM dan kalangan wartawan berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar komunikasi publik di lingkungan pemerintahan desa dapat dilakukan dengan lebih berhati-hati, beretika, dan saling menghormati profesi lain yang turut berperan dalam menjaga transparansi serta pengawasan sosial.

‎M. Sulton


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Profil | Redaksi | Pedoman Media Siber | Perlindungan Profesi Wartawan| Kode Etik Jurnalistik| Kebijakan Privasi